Silaturrahmi dan Pengarahan Mentor Dauroh Al-quran Samakan Persepsi Pra Kegiatan

Assalamu’alaikum Sobat Mugaci.

Hari ini, Jumat (19/12) guru-guru Al-quran berkumpul untuk silaturrahmi dan pengarahan dalam rangka persiapan kegiatan Dauroh Al-quran di sekolah kita. Dauroh Al-quran merupakan program rutin sekolah setiap tahunnya dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al-quran sobat Mugaci semua.

Silaturrahmi dan pengarahan untuk para mentor ini untuk menyamakan persepsi tentang tugas dan tanggung jawabnya selama kegiatan Dauroh Al-quran yang nanti dilaksanakan. Sebanyak 18 orang guru Al-quran akan ditugaskan menjadi mentor. Tidak hanya guru Al-quran dari internal SD Mugaci, tetapi melibatkan guru eksternal yaitu dari SD Muhammadiyah 1, 2, Jonggol, dan SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.

Ustadz Jatnika selaku Kepala Sekolah dalam pengantar dan sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak UMMI Quran Center (UQC) Cileungsi atas bimbingan dan arahannya dalam program pembelajaran Al-quran metode UMMI. Kemudian beliau berterima kasih kepada guru Al-quran yang bersedia hadir untuk menyamakan persepsi dalam mempersiapkan kegiatan Dauroh Al-quran yang insyaallah dilaksanakan pada 22-24 Desember 2025 mendatang.

“Sebagai upaya komitmen kami (SD Mugaci) dalam program pembelajaran Al-quran metode UMMI, tahun ini kami melaksanakan Dauroh Al-quran untuk persiapan munaqosyah tahfizh quran dengan standar UMMI,” ungkapnya.

Ia berharap, Dauroh Al-quran dapat berjalan dengan sukses dan lancar sesuai yang diharapkan. Selain itu, ia mengajak sekolah Muhammadiyah yang sudah menjalankan pembelajaran Al-quran menggunakan metode UMMI, agar sama-sama bisa melaksanakan program munaqosyah dan bisa saling belajar sesama sekolah Muhammadiyah Cileungsi.

“Karena kita sesama sekolah Muhammadiyah, maka kita harus sama-sama berkembang dan maju, salah satunya melalui program unggulan metode UMMI ini,” ujarnya.

Ustadzah Wersi Anggraeni, S.Pd. pengurus UQC Cileungsi sekaligus pembina UMMI SD Muhammadiyah Cileungsi hadir untuk memberikan pengarahan kepada para mentor Dauroh Al-quran. Ia mengapresiasi SD Mugaci di tahun ketiga penggunaan metode UMMI sudah siap melaksanakan program Munaqosyah.

“Standar dari UMMI Foundation, lembaga yang menggunakan UMMI maksimal di tahun keempat harus sudah melaksanakan munaqosyah, dan SD Mugaci insyaallah melaksanakannya di tahun ketiga, ini satu pencapaian yang cukup bagus,” ungkapnya.

Ia mengajak kepada para guru Al-quran di semua sekolah pengguna UMMI, harus memiliki semangat terus belajar dan tidak berhenti dengan pencapaian yang sudah ada. Dengan begitu, guru Al-quran akan terus berusaha mengupgrade diri dan terus terjaga kualitas pengajaran.

“Kegiatan Dauroh Al-quran di SD Mugaci ini terbagi menjadi 2, tahsin dan tahfizh. Adapun tahsin fokus pada penguataan kualitas bacaan, baik pengenal huruf dan tanda baca siswa. Sedangkan tahfizh fokus pada tartil/fashohah, dan lancar hafalannya,” ujarnya.

“Tantangan bagi guru Al-quran adalah pasca liburan semester atau kenaikan kelas. Bisa jadi siswa sulit untuk murojaah di rumah dalam menjaga kualitas bacaan dan hafalan. Maka tugas yang harus dioptimalkan setelah liburan adalah pendamping atau mentoring secara intensif di sekolah oleh guru,” tambahnya.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *